Minggu, 31 Maret 2013

DI MANA TUHAN!

Tuhan, dimana ENGKAU saat aku sedang sendiri?
Tuhan, dimana ENGKAU saat aku sedang lelah?
Tuhan, dimana ENGKAU saat aku sedang lemah?
Tuhan, dimana ENGKAU saat aku sedang berduka?
Tuhan, dimana ENGKAU saat aku sedang terluka?
di mana ENGKAU saat aku sedang jatuh?
di mana ENGKAU saat aku sedang gagal?
di mana ENGKAU saat aku sedang dihina?
saat aku sedang dizalimi?

TUHAN, kenapa ENGKAU biarkan aku menghadapi semuanya sendiri?
ENGKAU telah menjadikan aku lemah, sedang ENGKAU berkuasa, tapi mengapa, ENGKAU membiarkan aku?!!

CUKUP!!

Tuhan ada di sisimu, DIA selalu bersamamu, DIA selalu memerhatikanmu, DIA tahu semua gerak langkah lahir batinmu, semua masalahmu, tapi Tuhan menunggu ENGKAU menyedari keberadaannya!

Mengerti?!

Tapi...

Tapi apa??

Tapi ENGKAU tak pernah menyedari keberadaannya?
Tapi ENGKAU tidak pernah melihatnya?
Tapi ENGKAU tidak pernah merasakannya?

lalu engkau menganggap Tuhan itu jauh darimu??

itukan yang engkau ingin persoalkan!

DASAR! engkau benar-benar makhluk yang tidak tau bersyukur!

aku ingin bertanya, sampai saat ini, engkau masih hidup dimuka bumi ini, engkau fikir siapa memberikan nyawa kepadamu? siapa yang memberikanmu udara selama ini? siapa yang memberi makan minum kepadamu? siapa yang memperoses makanan dan minuman dalam tubuhmu? apakah engkau membayar untuk semua urusan dan perkara itu? berapa engkau membayarnya? siapa yang menjalankan urusan itu? mesin? engkau mengupah orang? atau binatang?

ini baru sedikit yang kusebutkan, mau kusebutkan semuanya? takkan mampu aku tulis semuanya di sini, takkan mampu engkau membacanya juga sampai umurmu 1000 tahun sekalipun, takkan mampu kau dan aku menghitung semua nikmat itu.

Hei manusia yang tak tahu malu,
sekalipun engkau meremehkan segala perintah tuhan, sekalipun engkau menafikan kewujudan dan keberadaannya disisimu, dia masih memberikan semua nikmat itu kepadamu sampai saat ini, ALLAHU AKBAR!

Betapa baiknya Tuhan, Dia-lah Tuhanmu dan Tuhanku, Dia-lah Tuhan yang Maha Satu, Dia-lah Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Lalu, kenapa Dia menimpakan kepadaku masalah dan musibah ini? kenapa Dia membiarkan aku memikul malapetaka ini??

Hei manusia, apakah engkau menggunakan akalmu saat berbicara?

itu kerana engkau telah mengabaikannya, engkau telah melupakannya, lalu Allah memberikanmu semua kesulitan itu agar engkau kembali mengingatnya, itu tandanya Allah masih sayang kepadamu, Dia tidak membiarkanmu terus menerus berghairah dengan kelalaian dan kesenangan sehingga engkau lupa kepadaNya sampai akhir hayatmu lalu neraka tempatmu, tapi ia segera mendatangkan peringatan cintaNya kepadamu, agar engkau kembali kepadanya, memenuhi segala perintahNya.

Engkau perlu tahu satu hal, para nabi yang maksum (terhindar dari dosa) pun, Allah menguji mereka dengan ujian-ujian yang berat dan hebat, demi menguji keimanan para nabi itu, dan meningkatkan darjat mereka disisiNya, juga untuk menjadikan mereka contoh kepada para umat manusia, inikan pula engkau dan aku, kita semua, para umat manusia, yang setiap hari, bahkan setiap detik bermain dengan dosa, apa kita layak untuk mencerca dan mempersoalkan Tuhan dengan musibah yang menimpa kita?

engkau tahu, jika dibanding dan ditimbang antara dosa dan musibah yang menimpa kita itu, seharusnya, ujian yang lebih besar yang akan menimpa kita supaya cukup untuk menutup dosa-dosa kita.

apa yang menimpamu ini baru sedikit, belum cukup pun untuk menghapus walau satu dari dosa kecilmu.

Hei, apa yang kau bicarakan ini? aku sedang tertimpa masalah, aku sedang mencari Tuhan, jangan memeningkan kepalaku.

Teman,
aku tidak memeningkan kepalamu, hanya engkau sedang pening dengan masalahmu sendiri. aku yakin, engkau sudah menemukan Tuhan, hanya ada persoalan yang belum terjawab, dan sekarang aku sedang menjawabnya, lalu engkau memotong bicaraku dengan soalanmu itu.

Teruskan, jika engkau ingin memberiku jalan, tapi kalau engkau ingin menambah pening kepalaku, hentikan!

engkau takperlu bicara seperti itu, aku tetap akan meneruskannya.

setiap musibah, ujian, kesulitan, dan kesempitan itu akan menjadi pengahapus dosa-dosa kita, akan menaikkan darjat kita disisiNya, menambahkan cinta Allah kepada kita, dengan syarat.......

1) SABAR
2) REDHA
3) BERTAUBAT
4) BERSANGKA BAIK kepada ALLAH
5) YAKIN dengan pertolongan ALLAH
6) MEMPERBAIKI DIRI
7) DOA dan TAWAKKAL

kesemuanya adalah sangat penting, namun 3 yang pertama adalah syarat yang utama, tanpa sabar, redha, dan taubat, semua ujian yang menimpamu akan menjadi sia-sia, sudahlah dapat susah di dunia, dapat pula murka Allah, dapat pula sakit di akhirat.

Lalu, bagaimana dengan orang yang dengan bahagianya hidup, bersenang lenang walaupun dia sudah membuat kerusakan, kezaliman, dosa, dan menindas orang lain?

Aku yakin, engkau dapat menjawab soalanmu sendiri. tapi kerana engkau menyoal aku, aku menjawabnya.

Tuhan sudah tidak mencintai meraka lagi, tuhan membiarkan mereka terus menerus gembira melakukan dosa-dosa itu sampai akhirnya dosa-dosa itu menimbun lebih tinggi dari semua gunung yang ada di dunia ini, menghitamkan hati dan fikiran mereka lebih pekat dari hitamnya gelap malam yang gulita, sehingga mereka begitu ghairah dan asyik dengan dosa-dosa itu yang akhirnya membuat mereka semakin jauh dari tuhan, lalu menempah tempat tinggal di neraka.

apakah engkau ingin cemburu dengan orang-orang itu? andai mereka tahu, meraka yang harusnya cemburu dengan kita yang selalu diuji,
saat kita tersalah langkah, Tuhan menegur kita,
saat kita lupa, Tuhan mengingatkan kita,
saat kita lalai, Tuhan menyedarkan kita,
sepatutnya mereka cemburu dengan kita kerana Tuhan masih memberi perhatian dan cintaNya kepada kita, masih mau menegur kita dan tidak berpaling wajah seperti yang Tuhan lakukan kepada mereka, Tuhan tidak mau kita tinggal di neraka, Tuhan mau kita bersam-samNya dan para nabi di syurga, Subhanallah, Tuhan sungguh Maha Penyayang... tapi sayang, mereka tidak tahu, meraka jahil, mereka bodoh, dan hati mereka sudah ditutup oleh cahaya kebenaran sehingga mereka melihat kebenaran itu umpama sampah yang akan mendiami mahligai dosa milik mereka, kerana itu mereka menyangka mereka bahagia tetapi justeru kitalah yang bahagia. Kita mendapat perhatian yang istimewa dari Allah yang memiliki alam ini.

Teman,
Bertaubatlah, Solatlah, engkau akan menemukan cahaya yang selama ini bersembunyi di balik hatimu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar